22 Oktober 2009

USB, FireWire, atau SCSI?


Meskipun repot dan mahal, kadang beberapa konsumen menganggap perlu untuk menambah koneksinya. Namun, di antara koneksi yang ada mana yang lebih baik? USB, FireWire, atau SCSI?
Pada saat akan membeli sebuah produk seperti printer, kamera, atau bahkan sebuah perangkat lain yang jauh lebih sederhana, kita kerap kali bertanya: “Koneksi apa yang digunakan? USB atau FireWire?” Atau tidak jarang juga timbul pertanyaan-pertanyaan: sebenarnya apa bedanya antara USB dan FireWire? Mengapa semua komponen tidak menggunakan koneksi yang sama saja? Bukankah dengan demikian konsumen tidak akan dibingungkan lagi.
Bahkan sekarang pilihan yang ada lebih bervariasi lagi. Karena setiap koneksi bisa memiliki lebih dari satu versi yang berbeda. Pada USB dan FireWire mungkin tidak terlalu riskan, karena keduanya hanya memiliki dua versi saja, Yaitu USB 1.1 dan USB 2.0 serta FireWire a dan FireWire B. Namun, lain halnya dengan SCSI yang memiliki lebih dari lima versi. Ada, SCSI Wide Ultra2 SCSI Ultra3 dan masih ada beberapa lagi. Selain versi, pin pun beragam. Beragamnya bentuk pin biasanya dipengaruhi, baik dari versi transmisi (misalnya pada SCSI) atau dapat juga dipengaruhi dari perangkat yang digunakan. Contohnya saja konektor USB pada kamera digital dengan konektor USB pada MP3 Player berbeda.

Untuk membeli produk tertentu, kita memang tidak dapat sembarang beli, melainkan kita harus mencocokkannya dengan apa yang sudah dimiliki oleh komputer. Meskipun tidak jarang juga seseorang akan dengan sengaja menambahkan koneksi baru agar mendapatkan transmisi yang lebih cepat.

Salah satu yang menjadi pilihan selain USB dan FireWire adalah SCSI. Jika untuk komputer personal, kehadiran SCSI menjadi pilihan yang masih dapat ditawar. Lain halnya pada server atau komputer-komputer yang membutuhkan akses data yang cepat, maka kehadiran SCSI dianggap salah satu syarat.

Mana yang lebih baik USB, FireWire, atau SCSI? Pertanyaan yang benar bukan mana yang lebih baik, tapi mana yang paling tepat untuk kebutuhan Anda. Sebab setiap koneksi tidak hanya berbeda dalam hal biaya dan kecepatan saja. Ketiga koneksi yang disebutkan
tadi juga memiliki karakter yang berbeda-beda satu sama lain. Oleh sebab itu, Anda harus jeli menelaah aplikasi yang akan digunakan sebelum memutuskan membelinya.

USB
Ketersediaan port USB sudah menjadi umum pada hampir seluruh komputer ataupun notebook keluaran tahun ini. Biasanya setiap komputer memiliki dua sampai empat port USB.

USB kali pertama dikembangkan untuk menggantikan port serial pada Mac dan port parallel pada PC. Meskipun kenyataannya, pada PC saat ini USB tidak hanya menggantikan port parallel saja melainkan juga serial. Lihat saja kini sudah banyak mouse, keyboard, gamepad, atau PDA yang biasanya menggunakan port serial kini juga menggunakan port USB.

Awalnya USB yang diperkenalkan adalah USB 1.1, namun sekarang USB sudah berkembang menjadi USB 2.0. Walaupun kehadiran USB 2.0 sudah banyak melengkapi berbagai komputer dan notebook, bukan berarti USB 1.1 tidak lagi beredar. Saat ini, masih banyak beberapa produk atau komputer yang masih menggunakan USB 1.1.

Setiap sebuah kabel USB di dalamnya terdapat empat kawat kabel kecil. masing-masing berwarna merah, cokelat, kuning, dan biru. Merah untuk menghantarkan tegangan 5 Volt, cokelat untuk Ground, dan kuning-biru untuk mengirimkan data. Secara fisik bentuk konektor ada dua macam. Yang pertama disebut konektor A dan yang satu lagi disebut konektor B. Bila alat yang digunakan memiliki USB yang terpasang secara permanen, maka yang akan terhubung ke komputerlah dinamakan konektor A. Sedangkan bila alat menggunakan kabel terpisah, maka konektor yang terhubung pada alat dinamakan konektor B.

Pada USB, Anda lebih bebas memasang alat dibandingkan dengan serial atau parallel biasa. Sebab dengan USB, Anda dapat memasang alat dengan cara plug n play tanpa harus proses deteksi terlebih dahulu. Dan proses instalasi pun tidak dapat berjalan lebih mudah.

Kecepatan USB juga masih lebih baik dibandingkan dengan koneksi serial dan parallel. USB yang pertama (USB 1.1) memiliki kecepatan 1,5 MBps dan 12 MBps. Sedangkan USB dua memiliki kecapatan 20 kali lebih cepat dari USB 1.1, yaitu 480 MBps (sama dengan 60 MBps). Memang lebih cepat dari paralel biasa, namun tetap saja tidak lebih cepat dibandingkan FireWire b (100 MBps=800 MBps)) atau SCSI Ultra3 (160 MBps=1280 MBps).

Sekarang yang banyak beredar dipasaran adalah USB 2.0. Namun bukan berarti USB 1.1 ditinggalkan. USB ini masih tetap ada. Anda juga tidak perlu takut terhadap kompatibilitasnya bila menggunakan USB berbeda versi. Sebab keduanya tetap dapat berhubungan hanya saja kecepatannya akan mengikuti yang terendah.

Tidak hanya kecepatan yang menjadi kelebihan USB. Dengan sebuah konektor USB, Anda dapat menghubungkan 127 alat sekaligus. Yaitu dengan menggunakan alat yang dinamakan USB Hub. Biasanya satu USB Hub minimal memiliki empat koneksi. Namun salah satu yang menjadi kelemahannya adalah, hal ini akan membuat degradasi kecepatan pada koneksi.

Hub itu sendiri terbagi dua jenis, yang pertama adalah yang membutuhkan listrik sendiri atau yang disebut juga powered hub. Yang kedua adalah hub yang tidak menggunakan listrik atau disebut juga unpowered hub. Dalam memilih hub, yang perlu diperhatikan adalah alat yang akan dihubungkan. Bila alat tersbeut telah terhubung pada listrik seperti printer atau kamera yang menggunakan baterai, maka Anda dapat menggunakan unpowered hub. Tetapi apabila alat tersebut tidak terhubung pada listrik seperti mouse, harddisk eksternal, maka Anda dapat menggunakan powered hub. Sebab jarak yang terlalu jauh antara alat dengan komputer akan mengakibatkan alat tidak mendapatkan asupan listrik.

Dengan USB, jarak koneksi dapat lebih panjang dari parallel, yaitu dapat mencapai 30 meter dengan bantuan repeater. Bila tidak menggunakan repeater, maka setiap kabel mampu mengirim data sejauh 5 meter.

Jenis koneksi sebenarnya ada beberapa macam, yaitu Interrupt, Bulk, dan Isochronous.

Yang dimaksud dengan Interrupt adalah sejenis mouse atau keyboard. Data yang dikirimkan oleh peralatan ini sangat kecil dan datang di tengahtengah aplikasi yang sedang berjalan.

Lain halnya dengan Bulk. Data yang dikirimkan oleh Bulk lebih besar dan tidak terkirim secara tiba-tiba atau ditengah aplikasi yang sedang berjalan. Salah satu contohnya adalah printer.

Sedangkan yang dimaksud dengan Isochronous adalah data yang terkirim secara terus menerus atau yang disebut juga data streaming. Salah satu contoh Isochronous adalah speaker.

Untuk keperluan dua hal yang pertama USB memang sangat tepat, namun untuk keperluan yang ketiga yaitu Isochronous agak sedikit sulit. Apalagi jika data tersebut termasuk jenis true isochronous, akan lebih sulit lagi.

FireWire
Bila USB memiliki kelemahan dalam melakukan komunikasi data streaming atau Isochronous, tidak halnya dengan FireWire. FireWire kali pertama dikembangkan untuk memberikan kecepatan yang lebih baik dari USB.

FireWire yang pertama (FireWire a/FireWire 400) memiliki kecepatan 400 MBps, jauh lebih besar dari USB 1.1, namun bukan berarti juga lebih lamban dari USB 2.0. Ada beberapa pengujian yang dilakukan antara USB 2.0 dengan FireWire a dalam memindahkan data dari sebuah harddisk, baik dengan tipe dan pada komputer yang sama. Pada pengujian tersebut diketahui bahwa FireWire a dapat membaca, sekaligus menulis lebih cepat dari USB 2.0. Ada dua situs yang dapat Anda kunjungi mengenai hal ini, yaitu www.usbware.com/FireWire-vs-usb.htm dan www.barefeats.com/usb2.html.

FireWire b atau disebut juga FireWire 800 memiliki kecepatan dua kali dari versi sebelumnya, yaitu 800 MBps atau sama dengan 100 MBps. FireWire ini jauh lebih cepat dibandingkan USB 2.0, namun masih lebih jauh jika dibandingkan SCSI Ultra3. FireWire 800 memiliki nilai kecepatan yang sama dengan SCSI Wide Ultra2.

Namun, ternyata tidak hanya kecepatan saja yang lebih unggul dari USB, FireWire dapat menangani transmisi data Isochronous dengan sangat baik. Oleh sebab itu, FireWire banyak digunakan untuk transmisi perangkat multimedia.

Meskipun kecepatan dan transmisi yang dimiliki oleh FireWire lebih baik, bukan berarti FireWire lebih unggul dari USB. Ada beberapa hal yang menjadi kelemahan FireWire. Misalnya saja jumlah perangkat yang dapat terhubung dengan FireWire tidak sebanyak USB. FireWire hanya memungkinkan 63 perangkat terhubung. Namun, setiap perangkat yang terhubung oleh sebuah FireWire dapat langsung digunakan oleh dua komputer/MAC sekaligus.

Berbeda dengan USB yang bersifat host base, FireWire bersifat peer to peer. Artinya, setiap peralatan dapat terhubung satu sama lain tanpa adanya bantuan dari komputer. Misalnya, dua buah kamera yang saling terhubung satu sama lain dnegan bantuan kabel Fire-Wire. Hal ini berbeda dengan USB yang setiap alat harus terhubung pada komputer untuk dapat terkoneksi.

Dan kelemahan lain dari FireWire adalah diperlukannya alat tambahan berupa kartu FireWire untuk dapat menghubungkannya. Hal ini tentu saja menuntut dana yang lebih besar dibanding Anda menggunakan USB. Namun jika memang alat yang dimiliki membutuhkan kecepatan tinggi dan transmisi yang lebih konstan, maka FireWire patut menjadi opsi yang perlu dipertimbangkan.

SCSI
Jika Anda merasa USB dan FireWire masih kurang cepat, cobalah tengok SCSI (small computer system interface). SCSI adalah yang tercepat di antara ketiganya. Karena SCSI mampu mengeksekusi pekerjaan lebih efisien dibandingkan interface lain.

Seperti halnya FireWire, SCSI juga memerlukan kartu tambahan sebagai kontrol. Namun dari segi harga, SCSI jauh dibandingkan USB ataupun FireWire. Untuk sebuah kartu FireWire 400, Anda dapat membeli dengan harga kurang dari Rp300 ribu. Sedangkan harga sebuah kartu SCSI mulai dari Rp300 ribu lebih sampai jutaan rupiah.

Memilih SCSI juga tidak semudah memilih USB atau FireWire. SCSI ada berbagai jenisnya. Masing-masing jenis berbeda kecepatan maupun jumlah pin, sehingga dalam membelinya nanti diperlukan kehati-hatian.

SCSI merupakan perangkat multithreading, kecepatannya tidak akan menurun seiring dengan jumlah device atau perangkat disambungkan kepadanya.

Kecepatan, fleksibilitas, dan biaya membuat SCSI tidak umum dipergunakan untuk kepentingan personal. Sebagian besar menggunakan SCSI untuk digunakan pada perangkat yang memang membutuhkan kecepatan dan kinerja yang andal. Contohnya seperti harddisk dan perangkat back-up. Dan biasanya yang menggunakan bukanlah komputer personal namun server. Tetapi sebagian perangkat grafis yang membutuhkan kecepatan dan bandwidth besar juga ada yang menggunakan SCSI sebagai interface-nya. Contohnya, scanner dan printer berukuran besar atau terkoneksi pada jaringan yang sibuk.

Sama dengan FireWire, SCSI kali pertama diperkenalkan oleh Apple sebagai interface tambahan pada MAC. Namun akhirnya, SCSI berkembang dan dapat dipergunakan pada semua operating system.

SCSI yang pertama dinamakan SCSI-1 dengan kecepatan 40 MBps dan jarak maksimal 6 meter, SCSI ini mampu menampung hanya delapan devices sekaligus. Kemudian versi keduanya SCSI-2 atau yang dikenal dengan “SCSI biasa” memiliki kecepatan yang dapat ditingkatkan sampai 80 MBps dan jumlah device pun dapat ditambahkan sampai dua kali lipat SCSI-1.

SCSI terus berkembang, sejak pertama diperkenalkan yaitu tahun 1981, kini SCSI sudah tersedia dalam sembilan varian. Yang tercepat adalah SCSI yang terakhir diluncurkan yaitu SCSI Ultra3, yang memiliki kecepatan 160 MBps (sama dengan 1280 MBps) dengan jarak tempuh maksimal 12 meter dan device yang terhubung 16 buah. Ultra3 juga dilengkapi dengan Cyclical Redundancy Checking (CRC) untuk memastikan integritas data yang ditransfer serta untuk validasi jaringan.

Dalam menggunakan SCSI, setiap device yang terhubung harus memiliki ID masing-masing. Pemberian ID ini dapat dilakukan dengan bantuan software tambahan khusus untuk mengontrol SCSI device yang digunakan. Setiap device yang terhubung akan dikurangi satu. Karena kartu SCSI itu sendiri akan ikut dihitung. Misalnya saja Ultra3 yang memiliki kemampuan menampung 16 device, maka pada kenyataannya ia hanya akan menampung 15 device saja. Sebab satu ID device-nya akan digunakan untuk kartu SCSI sebagai alat kontrol.

Jika dibandingkan FireWire jarak dan device yang dapat terhubung, SCSI tertinggal jauh. Namun, untuk kecepatan dan kestabilan masih lebih baik SCSI. Meskipun dari segi harga lebih mahal.

Mana yang akan dipilih? Sebaiknya lihat kembali apa yang akan dilakukan. Jika aplikasi Anda memiliki karakter Isochronous, maka gunakan FireWire. Atau bila hanya sekadar perangkat sederhana seperti mouse, keyboard, atau flash disk, gunakan saja USB. Namun bila perangkat tersebut adalah ruang backup, terhubung ke jaringan yang sibuk, atau memang membutuhkan transmisi yang sangat stabil, sebaiknya Anda memilih SCSI.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Dalam hati terucap doa Ingin segera bertemu Begitu ada kesempatan Tak ku lewatkan begitu saja Langkahku semakin cepat Sungguh ku ingin segera bertemu Dengan kekasihku yang adalah kamu Tak ku hiraukan meski malam begitu pekat Sekian lama berpisah Membuatku begitu rindu padamu Setiap malam berharap sendiri Ingin segera bertemu Kalau saja waktu itu sayapku tak patah Pasti ku kan terbang menuju kehangatan pelukanmu